Kaya akan Motif Memotong Kain Tenun Tidak Bisa Sembarangan | Toko Kain Surabaya

Windy 7 Mar 2023 at 8:00
Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe

Kaya akan Motif, Memotong Kain Tenun Tidak Bisa Sembarangan!

 

 

Kain tenun telah menjadi bagian tradisi sebagian masyarakat di Indonesia. Sejumlah daerah di Indonesia bahkan memiliki kekayaan budaya berupa jenis kain tenun khas mereka sendiri. Kain tenun selain digunakan sebagai pakaian, tetapi kain ini juga digunakan sebagai fungsi sosial, agama, estetika, ekonomi dan aspek-aspek lain dalam kehidupan masyarakat.

 

Kain Tenun

 

 

Rekomendasi Unione Drill Bahan Seragam Kerja Terbaik Di Mitra Mulia Toko Kain Surabaya

 

Pentingnya Motif Kain Tenun

Kain tenun merupakan hasil kain yang melalui proses menggunakan alat tenun dan dilakukan dengan berbagai cara menyilangkan masing-masing benang lungsi dan benang pakan. Benang lungsi yaitu benang dengan arah panjang kain, sedangkan benang pakan merupakan benang dengan arah lebar kain.

Cukup banyak motif dari kain tenun yang memiliki pesona warna karna merupakan hasil karya seni tinggi. Bagaimana tidak, para pengrajinnya akan memakan waktu yang panjang hingga berbulan-bulan bahkan terkadang hingga hitungan tahun hanya untuk dapat menghasilkan satu lembar kain utuh dengan motif tertentu. 

Bayangkan dengan cara menyusun satu per satu benang hingga membentuk motif yang sarat akan filosofi kehidupan. Untuk itulah kain tenun harus diperlakukan dengan baik dan spesial. Termasuk ketika hendak memotong kain  tenun untuk dijadikan pakaian, atau selendang.

Seorang desainer kain tenun, Anda harus memiliki ikatan batin dengan karyawan khususnya yang bertugas memotong kain tenun, karna pekerjaan ini sangatlah krusial. Tak bisa asal saja dengan memilih orang yang sembarangan dalam memotong kain tenun, tentu saja akan berpengaruh pada hasil karya yang tidak akan bagus. 

Bahkan menurut budaya kepercayaan di Bali, setiap orang yang mengenakan tenun auranya pasti akan keluar. Oleh karena itu, orang yang menggunakan kain tenun akan memiliki aura yang berbeda dibanding mereka yang tidak mengenakan kain tenun. Beberapa pengrajin yang akan membuat pakaian bahkan selalu diawali dengan berdoa kepada Tuhan terlebih dahulu agar karya yang dihasilkan bisa membuat aura yang memakainya lebih terpancar.

 

Kain Katun

 

Tantangan Memotong Kain Tenun

Pengrajin yang bertugas memotong kain tenun harus mempunyai kemampuan untuk memperkirakan dengan baik sisi-sisi mana yang harus dipotong. Karna jika salah potong, maka benang-benang penyusun kain tenun akan menjadi berantakan. 

Selain harus tulus saat memotong kain tenun, pengrajinnya bahkan juga harus dalam keadaan bersih maksudnya sedang tidak haid bila perempuan. Ayu menjelaskan, jika pengrajin pemotong kain tidak tulus saat memotongnya, maka pakaian tersebut hasilnya tidak pas ketika dipakai siapa saja. 

Ternyata filosofi tenun tak hanya dalam proses pembuatannya yang menyusun benang satu per satu, namun juga saat memotongnya yang sarat akan kekentalan budaya dan berbagai kepercayaan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.  Berikut ini berbagai jenis motif kain tenun yang merupakan kekayaan budaya dan berasal dari sejumlah daerah di Indonesia: 

 

  1. Songket Minangkabau 

Hasil tenun Sumatera Barat umumnya dikenal dengan istilah songket, sejumlah daerah di Sumatera Barat yang menghasilkan songket antara lain daerah Silungkang, Lima Puluh Kota, Muaro Labuah, Solok, Pandai Sikek, dan masih banyak daerah lainnya. Biasanya kain songket ini digunakan dalam acara perkawinan dan juga untuk menyambut tamu. 

Pandai sikek merupakan salah satu daerah yang banyak terdapat pengrajin tenun bahkan jumlahnya mencapai ratusan pengrajin. Wilayah ini sangat terkenal karna memiliki industri tenun yang lebih maju jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Ciri khas kain songket dari Sumatera Barat yaitu menggunakan benang emas dan perak dalam kain sutera, sehingga akan menghasilkan kain yang mewah dan elegan. 

 

Songket Minangkabau

 

  1. Tenun Ulos, Batak 

Ulos merupakan sebutan untuk kain tenun khas Batak yang berupa selendang, kain ulos biasanya ditenun menggunakan benang dengan warna emas dan juga perak, yang juga di dominasi oleh beberapa warna seperti merah, hitam, dan putih.

 

Tenun Ulos, Batak 

 

  1. Tenun Songket, Palembang

Sejak zaman kerajaan Sriwijaya kain songket Palembang telah dikenal, sehingga motif songket Palembang ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari Cina dan India yang dibawa para pedagang ke Sriwijaya. 

Ciri Songket Palembang yaitu kain berwarna merah dengan benang emas hampir menutupi hampir seluruh kain, biasanya kain songket digunakan dalam acara pernikahan. Selain digunakan oleh mempelainya ternyata kain songket  juga dikenakan oleh keluarga mempelai, tamu undangan, bahkan juga para penari Gending Sriwijaya dalam menyambut tamu kehormatan. 

 

Tenun Songket Palembang

 

  1. Tenun Troso, Jepara 

Kain tenun Troso merupakan nama dari sebuah desa yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Desa ini merupakan pusat lokasi dalam pembuatan tenun yang hasil karyanya disebut sebagai Tenun Troso. Tenun ini dibuat masih dengan alat tradisional yaitu Alat Tenun Bukan Mesin. Beberapa motif spesial yang dihasilkan oleh kain tenun Troso ini berupa motif bernuansa etnik, tradisional, klasik, dan unik. Di sisi lain, Tenun Troso juga menggunakan motif-motif kontemporer modern.

 

Tenun Troso Jepara

 

Baca Juga Artikel Berikut

Share To:
Facebook Twitter Google+ WhatsApp Subscribe
  • 9
  • 1408 views

Tak mau ketinggalan update artikel terbaru kami ikuti kami, masukkan email anda & klik subscribe, Terimakasih


Recent Post


Related Article